Selasa, 28 Agustus 2012

Wajah Lain KITA...



“Sehebat apa pun diri kita, pasti menyimpan sisi-sisi kekurangan karena kita tetaplah seorang manusia”
Ada wajah kita yang berbeda dari yang biasa kita munculkan. Wajah hitam menakutkan di sisi wajah putih bening menawan. Wajah yang menakutkan yang tak layak untuk di ekspos dan diperlihatkan. Bahkan wajah tersebut selayaknya untuk ditekan,diminimalkan dan tak dimunculkan. Wajah itu adalah wajah keburukan. Walaupun memang wajah hitam tadi tak bisa ditolak keberadaanya. Ia tetap ada sebagai ujian bagi setiap insan. Imra’atul aziz pernah mengatakan, ”sesungguhnya hawa nafsu itu selalu mendorong kepada keburukan”(yusuf:53)
Sadar tentang hadirnya sisi keburukan ini seorang ulama salaf sampai-sampai mengatakan, “jika kalian mengetahui tentang saya lebih mendalam niscaya kalian akan menaburi kepalaku dengan pasir”.
Menyimpan dan membelenggu wajah buruk tadi bukan merupakan kemunafikan sebagaimana ungkapan banyak orang. Memalingkan mata dari pandangan durhaka bukan kemunafikan. Menolak pornografi bukan kemunafikan. Menjauhi miras bukan kemunafikan. Ogah dengan omongan buruk dan gosip bukan kemunafikan. Meninggalkan perbuatan buruk dan dosa itu bukan kemunafikan, duhai teman. Bahkan sebaliknya, membelenggu wajah keburukan kita adalah sebuah ketaatan yang bakal menyelamatkan, “dan barangsiapa yang takut kepada Rabbnya dan menahan hawa nafsunya. Maka surgalah tempat tinggalnya.”(An-naaziat:40-41)
Terkadang wajah buruk itu muncul menjadi wajah kita yang sering menampakkan diri. Bahkan pada sebagian orang, wajah ini menjadi lebih dominan dibandingkan munculnya wajah kebaikan. Jangan biarkan wajah buruk itu muncul melenggang diri, ia harus dilawan dan ditekan. Sekali wajah keburukan kita dibiarkan maka ia akan terdorong untuk muncul dikali yang lain. Semakin sering keburukan itu dimunculkan maka ia akan semakin dominan.
Semoga kita bisa melawan dan menekan semua wajah keburukan tsb..
Hanya kepada ALLAH kita trus berdoa agar diberikan kemudahan..amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar