Selasa, 10 Juni 2014

Si Kecil yang Lucu dan Terlupakan

Lokakarya dan Pelatihan Konservasi Berang-Berang Indonesia
Berang-berang Indonesia bukan pembuat bendungan. Setiap kali mendengar istilah berang-berang yang terlintas adalah hewan yang mirip musang yang hidup di air dan suka menyusun ranting-ranting menjadi sebuah bendungan di sungai.
Padahal dalam B.Inggris dikenal 2 nama yakni “Otter” dan “Beaver” yang apabila diterjemahkan ke dalam B.Indonesia sama-sama artinya menjadi berang-berang. Apakah yang menjadi perbedaan “Otter” dan “Beaver”..??
• Otter merupakan binatang semi akuatik dari ordo Carnivora anggota famili Mustelidae yang hidup di hampir seluruh dunia kecuali Australia. Jenis inilah yang lebih tepat disebut berang-berang. Bersarang di pinggiran sungai
• Beaver adalah hewan pengerat (ordo Rodentia) yang mampu hidup di dua tempat (air dan darat), yang hidup di Amerika dan Eropa. Hewan ini selalu membuat sarang dengan membuat bendungan dari ranting-ranting.
Berang-berang di Indonesia
Berang-berang merupakan anggota dari bangsa karnivora dan suku Mustelidae yang tergabung kedalam anak suku Lutrinae. Berang-berang dibedakan dari anggota suku Mustelidae lainnya dari telapak kaki yang memiliki selaput renang serta tubuh ditutupi rambut rapat dan tidak mudah basah sehingga memudahkannya dalam berenang mencari mangsa. Hewan ini menempati berbagai habitat lahan basah seperti sungai, danau, rawa, sawah, pesisir serta di laut lepas.
Di seluruh dunia berang-berang memiliki 13 jenis dengan penyebaran hampir tersebar di seluruh dunia kecuali pada daerah Australia. Dari ke-13 jenis yang ada di dunia tersebut, 4 jenis di antaranya berada di Indonesia yaitu Lutrogale perspicillata, Lutra lutra, Lutra sumatrana, dan Aonyx cinereus. 2 dari 4 jenis tersebut, L.lutra dan Lutra sumatrana termasuk kedalam hewan yang dilindungi oleh PP no 7 Tahun 1999. Dalam pengaturan perdagangan satwa, CITES telah memasukkan jenis berang-berang di Indonesia ini kedalam daftar appendixnya. Lutra lutra termasuk appendix 1, sedangkan tiga jenis lainnya termasuk appendix II.
Jenis berang-berang di Indonesia
1. Lutrogale perspicillata (Geofroy Saint-Hilaire, 1826/Smooth-coated otter/berang-berang bulu halus)
Jenis ini merupakan berang-berang dengan ukuran tubuh paling besar untuk jenis berang-berang yang ada di Indonesia dengan panjang total mencapai 1,2 m dan berat 11 kg. Berang-berang ini hidup berkelompok dalam satu keluarga terdiri dari seekor jantan, seekor betina dan beberapa ekor anaknya. Makanan utamanya adalah ikan, mereka juga memakan udang, kepiting, serangga, katak, burung dan tikus.
2. Lutra lutra (Linnaeus, 1758) / Eurasian otter / Berang-berang utara 
Berukuran sekitar 1 m dengan berat 7 kg. Memiliki selaput dan cakar yang berkembang baik. Jenis ini tersebar dari Eropa sampai Asia. Jenis ini menempati berbagai habitat lahan basah yaitu habitat air tawar, payau, dan air laut, sungai daratan rendah dan tinggi, danau, rawa, persawahan dan pesisir pantai. Umumnya memakan ikan khususnya yang bergerak lambat, tetapi juga memakan burung air, udang dan katak. Hewan ini hidup soliter.
3. Lutra sumatrana (Gray, 1865) / Hairy-nosed otter / Berang-berang hidung berbulu
Berang-berang ini memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra-lutra tetapi dengan ciri khas pembedanya yaitu rhinarium (bantalan hidung) yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak ditumbuhi rambut. Jenis ini merupakan berang-berang yang paling langka dan dicari.
Setelah spesimen tipenya yang dideskripsikan oleh Gray pada tahun 1865, di sumatera hanya pernah ditemukan kembali pada tahun 2005 dengan menemukan bangkai terlindas mobil di pinggiran jalan dekat sungai Musi. Sebelum dan sesudahnya tidak pernah didapatkan informasi yang akurat tentang keberadaannya di Sumatera. Namun, penelitian tentang jenis ini lebih berkembang di negara lain seperti di Kamboja, Thailand dan Vietnam. Jadi, informasi tentang ekologi hewan ini masih sangat sedikit.
4. Aonyx cinereus (llliger, 1815) / Small-clawed otter / Berang-berang akar kecil
Hewan ini merupakan berang-berang terkecil di dunia. Dengan panjang kira-kira ukuran 65 cm sampai 70 cm dan berat sekitar 5 kg, berang-berang ini termasuk jenis yang paling sosial. Mereka hidup berkelompok dengan jumlah anggota dapat mencapai lebih dari 20 individu dalam satu kelompok. Jenis ini lebih toleran terhadap aktivitas manusia, bisa hidup dengan mencari keong mas dan ikan-ikan kecil di sawah. Berang-berang ini menyukai kepiting, ikan dan keong emas.
Peranan Ekologis Berang-Berang
Berang-berang merupakan top carnivore, dan bisa juga disebut sebagai harimaunya lahan basah. Hewan ini berada di puncak dari piramida makanan, sehingga keberadaan hewan ini merupakan sebagai indikator lingkungan/habitat yang masih baik. Berang-berang sering dianggap sebagai hama oleh petani ikan, padahal hewan ini memiliki fungsi ekologis yang sangat besar. Dengan fungsinya menjaga keseimbangan ekosistem, hewan ini bermanfaat dalam mengontrol hama kepiting dan keong emas di sawah.
Keberadaan hewan ini juga menjaga agar populasi ikan tetap sehat karena berang-berang akan memakan ikan lemah dan sakit yang mudah tertangkap. Oleh karena itu digunakan kearifan lokal yang telah ada pada masyarakat sehingga budidaya ikan tidak terganggu, namun tidak membahayakan bagi berang-berang.
Ancaman Kepunahan Berang – Berang
• Perusakan Habitat
• Berkurangnya sumber makanan
• Perburuan
Biarkanlah mereka berkembang jangan diburu…!!!
jangan dibunuh dan jangan di rusak habitatnya…!!!

My Graduation

alhamdulillah akhirnya pada tgl 6 mei 2014 bisa sampai pada tangga ini... masih ada tangga-tangga lain yang menanti... bismillah, welcome to the jungle..!!!
Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu). [QS. An-nisa: 45]"
Selama kita masih bernafas, Hidup ini masih KOMA belum Titik… Selalu ada cara meraih apapun, Jika memang kita MAU untuk memperjuangkannya..