“Sehebat
apa pun diri kita, pasti menyimpan sisi-sisi kekurangan karena kita tetaplah
seorang manusia”
Ada wajah kita yang
berbeda dari yang biasa kita munculkan. Wajah hitam menakutkan di sisi wajah
putih bening menawan. Wajah yang menakutkan yang tak layak untuk di ekspos dan
diperlihatkan. Bahkan wajah tersebut selayaknya untuk ditekan,diminimalkan dan
tak dimunculkan. Wajah itu adalah wajah keburukan. Walaupun memang wajah hitam
tadi tak bisa ditolak keberadaanya. Ia tetap ada sebagai ujian bagi setiap
insan. Imra’atul aziz pernah
mengatakan, ”sesungguhnya hawa nafsu itu
selalu mendorong kepada keburukan”(yusuf:53)
Sadar tentang hadirnya
sisi keburukan ini seorang ulama salaf sampai-sampai mengatakan, “jika kalian mengetahui tentang saya lebih
mendalam niscaya kalian akan menaburi kepalaku dengan pasir”.
Menyimpan dan
membelenggu wajah buruk tadi bukan merupakan kemunafikan sebagaimana ungkapan
banyak orang. Memalingkan mata dari pandangan durhaka bukan kemunafikan.
Menolak pornografi bukan kemunafikan. Menjauhi miras bukan kemunafikan. Ogah
dengan omongan buruk dan gosip bukan kemunafikan. Meninggalkan perbuatan buruk
dan dosa itu bukan kemunafikan, duhai teman. Bahkan sebaliknya, membelenggu
wajah keburukan kita adalah sebuah ketaatan yang bakal menyelamatkan, “dan barangsiapa yang takut kepada Rabbnya
dan menahan hawa nafsunya. Maka surgalah tempat tinggalnya.”(An-naaziat:40-41)
Terkadang wajah buruk
itu muncul menjadi wajah kita yang sering menampakkan diri. Bahkan pada
sebagian orang, wajah ini menjadi lebih dominan dibandingkan munculnya wajah
kebaikan. Jangan biarkan wajah buruk itu muncul melenggang diri, ia harus
dilawan dan ditekan. Sekali wajah keburukan kita dibiarkan maka ia akan
terdorong untuk muncul dikali yang lain. Semakin sering keburukan itu
dimunculkan maka ia akan semakin dominan.
Semoga kita bisa
melawan dan menekan semua wajah keburukan tsb..
Hanya kepada ALLAH kita
trus berdoa agar diberikan kemudahan..amien